pengguna gofood dan grabfood mengeluh tentang perbedaan harga yang besar antara aplikasi dengan restoran 7f90e48

Pengguna GoFood Dan GrabFood Mengeluh Tentang Perbedaan Harga Yang Besar Antara Aplikasi Dengan Restoran

Pengguna GoFood dan GrabFood Mengeluh Tentang Perbedaan Harga yang Besar Antara Aplikasi dengan Restoran – Permintaan layanan pesan-antar makanan makin hari makin meningkat seperti layanan GoFood dan GrabFood. Layanan ini memungkinkan para pengguna memesan makanan dengan mudah tanpa harus keluar rumah.

Yang harus anda lakukan adalah membuka smartphone anda, masuk ke aplikasi food delivery, pilih makanan anda, membayar dan menunggu pesanan anda tiba di depan pintu rumah anda.

Namun, ada biaya yang harus ditambahkan untuk menikmati semua fasilitas yang ditawarkan oleh GoFood dan GrabFood. Salah satunya adalah harga makanan yang lebih mahal di aplikasi ketimbang harga makanan jika beli di restoran secara langsung.

Misalnya, menurut Tio, pengguna GoFood yang tinggal di wilayah Kuningan, harga makanan yang tertera di GoFood bisa lebih mahal sekitar Rp 2.000 hingga Rp 10.000, tidak seperti harga restoran.

“Tidak apa-apa kalau selisihnya antara Rp 2.000 dan Rp 3.000, tetapi jika ada selisih sampai Rp 10.000, saya rasa lebih baik jalan ke restorannya dan beli di tempat” jelas Tio.

Ulpah, pengguna Grab Food yang tinggal di wilayah Kuningan, mengatakan hal yang sama. Dia mengatakan harga di aplikasi sekarang lebih mahal sekitar Rp 5000 – Rp 10.000.

“Biasanya tiap resto bisa beda harga tergantung promonya. Kalau harga yang diiklankan jauh lebih tinggi dari harga resto, saya gak akan pesan kecuali kalo ada promosi,” kata Rita.

Selain membayar harga makanan yang lebih tinggi dari restoran, pengguna juga harus membayar biaya tambahan seperti ongkos kirim, biaya platform, biaya bungkus dari restoran dll.

Untuk ongkos kirim, ini sangat wajar karena biaya ini biasanya dibebankan kepada pembeli dan dialokasikan untuk para driver yang mengantarkan makanan kita.

Namun akhir-akhir ini, beberapa pengguna mengeluhkan biaya pengiriman yang tidak wajar. Biasanya dulu per 5 km hanya bayar ongkir paling Rp 10.000 namun sekarang naik menjadi Rp 20.000 di jam biasa dan Rp. 30.000 di jam sibuk.

Selain biaya pengiriman yang lebih tinggi, pengguna juga mengeluhkan biaya tambahan lainnya yang dibebankan kepada pengguna, seperti biaya platform dan biaya pengemasan.

Kendati demikian, tetap saja banyak masyarakat yang tetap memilik membeli makanan secara online, salah satu alasannya karena kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan dan banyak promo yang bertebaran di aplikasi.